Home Mamuju Dinas Kesehatan Mamuju Melakukan Fogging Cegah DBD

Dinas Kesehatan Mamuju Melakukan Fogging Cegah DBD

359
0
SHARE
Dinas Kesehatan Mamuju Melakukan Fogging  Cegah DBD

Keterangan Gambar : Dinkes Mamuju, melakukan fogging atau pengasapan di BTN Graha Nusa untuk mencegah DBD.


ESENSI7.COM,MAMUJU- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan fogging di BTN Graha Nusa, Selasa (5/7/2022).

Foging atau pengasapan dilakukan untuk mencegah bertambahnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Mamuju, Alamsyah Tamrin mengungkapkan, pihaknya melakukan fogging setelah mendapat laporan dari warga.

"Kami melakukan fogging di BTN Graha Nusa karena ada kasus. Jadi, sebelumnya ada laporan masuk," terang Alamsyah.

Ia juga mengungkapkan, fogging merupakan langkah yang terakhir untuk kita lakukan dalam mencegah kasus DBD.

"Jadi, sebenarnya ketika ada kasus DBD terdapat di satu wilayah, yang penting itu adalah peran serta masyarakat, bagaimana memperhatikan kebersihan lingkungan karena itu masalah yang sebenarnya," katanya.

Dinkes melakukan fogging, kata Alamsyah, hanya untuk membunuh induk DBD, tidak serta merta membunuh telur nyamuk DBD yang nantinya bisa berkembang.

"Masyarakat harus melakukan pembersihan lingkungannya, seperti membersihkan bak mandi sekali seminggu, menguras bak-bak penampungan, karena disitulah sebenarnya tempat perkembangbiakan nyamuk DBD," kata Alamsyah.

Bahkan, kata dia, fogging yang pihaknya lakukan tidak ada artinya, jika masyarakat setempat tidak menjaga kebersihan lingkungannya.

"Ketika kita hanya melakukan fogging tanpa adanya peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, itu juga percuma karena masih ada telur nyamuk DBD yang bersarang," katanya.

Dikatakan satu nyamuk DBD berkembangbiak selama 15 hari, akan menghasilkan telur sebanyak 200 hingga 300 dan itu akan bersarang di dinding-dinding kotor.

Pihaknya mencatat Januari Hingga Juli 2022 ini, Dinkes mencatat sebanyak 63 kasus penyakit DBD, terakhir terdapat penambahan kasus sebanya smbilan kasus. 

Sembilan tambahan kasus tersebut berasal dari Kecamatan Mamuju, Simboro dan Kalukku. 

Penambahan kasus tersebut akibat dari adanya perubahan iklim termasuk salah satunya perubahan cuaca, pancaroba. 

Khususnya saat ini musim hujan yang sering melanda Mamuju dan sekitarnya. 

"Kita tetap waspada dalam rangka menjaga peningkatan kasus ini, dan terus mengantisipasi," lanjutnya. 

Ia berharap masyarakat senantiasa menjaga kesehatan lingkungan, membersihkan bak-bak penampungan air. (salman)